.jpg)
“Ya, sebenarnya hanya karena perbedaan visi misi aja di pihak intern sih. Maka dari itu kita memilih untuk bubar”, tutur Ginda saat diwawancari via telepon.
Berita bubarnya band yang akrab di panggil GTWF ini pun juga sudah pernah dikicaukan Ginda melalui akun twitter pribadinya @GindaBestari. “Ginda and The White Flowers ‘Pamit’ dari musik Indonesia. Terima kasih banyak yang selama ini udah support kita. Semoga GTWF bisa tetap ada di hati kalian…”, tulisnya pada minggu 9 Juni lalu. Namun, setiap ditanya oleh fans tentang alasannya, mojang Bandung itu selalu saja membalas “Takdir broo…”. Hehe?!
Panggung event Blues di Pablo Caffe Kemang pada 27 Juni lalu pun menjadi last perform mereka sekaligus salam perpisahan terhadap GTWF dan fans. Sebelum bubar, ada juga keinginan dari Ginda cs yang belum terealisasikan. Yup, album ke-2! “Keinginan kita yang belum terealisasikan sebenarnya banyak sih. Salah satunya bikin album ke-2”, kata cowok berkacamata itu.
Ginda And The White Flowers adalah salah satu band blues Indonesia yang memiliki segudang prestasi. Selama kurang lebih dua tahun bermusik mereka sudah pernah menjajal gokilnya panggung sekelas Java Jazz Festival, Jakarta International Blues Festival 2011, menjadi juara ke-4 The Venetian Macao’s International Jazz and Blues Competition 2012, serta finalis dari event besar garapan musisi dunia Eric Clapton. Yes, Crossroads Guitar Festival 2013 di New York Amerika Serikat. Ajegilee?! Band yang terkenal lewat lagu “Cinta Kok Ngerusak” ini juga sempat meluncurkan mini album dan sebuah album yang berjudul Let Me Try.
Yah, tapi mau bagaimana lagi, kawan. Takdir berkata lain. Semoga diluar sana masih banyak GTWF lain yang beda dari yang lain. Selamat tinggal Ginda And The White Flowers. Team-up!!!
.jpg)
Posting Komentar